WARGA BANTARAN SUNGAI CILELEY SUMEDANG,BUTUH PERHATIAN PEMERINTAH

Tak Berkategori

SUMEDANG – (JKN) Kamis, 10/05/2018.
Derasnya aliran sungai Cileley dan tingginya luapan air.menjadi kehawatiran Warga Cipamengpeuk yang berdekatan dengan bantaran sungai Cileley.

khususnya, yang berlokasi dilingkungan Rt.04 Rw.05 Kelurahan Cipameungpeuk kecamatan Sumedang Selatan.dan butuh perhatian dari pemerintah Daerah maupun pusat.Selasa 8/5/2018.

Menurut warga setempat Iwan mengatakan,
kami selaku Warga disini merasa khawatir dan takut atas sering terjadinya penggerusan/pengikisan tanah dari aliran air sungai cileley,bila setiap hujan lebat.

Selain itu juga ketinggian air mencapai 6 meter lebih dari batas normalnya.
Iwan juga menuturkan, dampak yang terjadi hingga saat ini, pengikisan tanah sudah mencapai 50 meter dengan kedalaman kurang lebih 10 meter.dan pengikisan tanah ini sudah terjadi belasan tahun,

Namun, hingga saat ini belum ada penanganan yang serius dari pemerintah. Baik dari pihak kelurahan, camat, maupun pihak penanganan bencana kabupaten Sumedang.

” Kami bersama warga lain berharap, kepada pemerintah untuk segera dibantu dan ditangani dengan serius,sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.karena ini menyankut keamanan dan keselamatan jiwa,kami semua selaku warga setempat.ucapnya.Selasa 8/5/2018.

Sedangkan menurut Lurah Cipameungpeuk Oman Suparman
S.Sos.diruang kerjanya mengatakan, kejadian yang dialami warga kami yang berlokasi dekat dengan bibir sungai Cileley,atas terjadinya longsor akibat kikisan air.
Kami selaku Lurah Cipameungpeuk terus berupaya dalam penanganannya,dan kami juga tidak akan berdiam diri.dan ini masih tangung Jawab kami.ucapnya,

Oman juga menjelaskan,sudah mengajukan bantuan baik ke pemerintah Daerah maupun penerintah pusat.

sementara untuk jumlah dana yang dibutuhkan cukup besar,kecuali mendapatkan bantuan dari pusat langsung.

dan kami juga berharap bantuan yang diajukannya dapat ditanggapi dan terealisasikan oleh pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. ucapnya.
selasa 8/5/2018.( suhaya ).

Komentar