Tersisa Dua Unit Koprasi Desa Saja yang Bertahan di Kabupaten Cirebon

Tak Berkategori

CIREBON, (JKN) – Menurut mantan sekretaris salah satu Koprasi di jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Toto (58) warga asal Ciwaringin secara blak blakan mengungkap nasib koprasi desa hampir mati semua.

Dikatakannya, kini nasib koprasi di Kabupaten Cirebon boleh dikatakan hampir mati, karena dari 34 unit koprasi yang ada di Kabupaten Cirebon cuma tersisa tinggal 2 init koprasi saja yaitu di wilayah selatan barat satu unit koprasi di Kecamatan Ciwaringin dan di wilayah selatan timur Cirebon, tepatnya di Kecamatan Sedong.

“Keberadaan Koprasi Desa di tengah masyarakat, kini sudah hampir tidak ditemui lagi karena banyak faktor yang mengakibtakan matinya Koprasi Unit Desa (KUD) dari mulai faktor human eror atau manajemen yang buruk hingga faktor masyarakatnya yang cendrung menjauhi,” jelasnya.

Juga secara jelas, jika masih minimnya perhatian dari pemerintah, akan kesejahteraan para pengurus koprasi yang menggantungkan hidup dari sisa hasil usaha unit Koprasi.

“Jadi banyak faktor yang mematikan koprasi, mulai dari manajemen hingga kebijakan pemerintah tidak lagi berpihak pada ekonomi kerakyatan. Dimana koprasi, merupakan soko guru ekonomi bangsa,” ujarnya.

Kondisi koprasi di Kabupaten Cirebon, kata dia sangat memprihatinkan yakni hanya ada 2 unit koprasi saja yang masih berusaha bertahan hingga hari ini, yaitu Koprasi Mukti Ciwaringin dan Koprasi Bukti Sedong yang aktif dan mampu mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Padahal, ujarnya jika melihat fungsi koprasi untuk masyarakat sangat menguntungkan, karena dalam Koprasi Desa itu ada program simpan pinjam, pengadaan pupuk bagi para petani, bahkan untuk pembayaran listrik PLN, telpon dan pengadaan bahan pokok pangan.

“Semuanya untuk perputaran ekonomi bisa di dalam koprasi. Hingga hari ini, hanya tersisa 2 koprasi saja, maka jelas sisanya mati sebagai unit Koprasi Desa,” tandasnya. (tim)

Komentar