Terharu Seorang Anak Yatim piatu Yang Menjadi Seorang Polisi Tanpa Mengeluarkan Uang

Berita sidikkasus.co.id

SOFIFI – Berkat Kepala Polri Resor (Kapolres) Ternate, AKBP Azhari Juanda seorang Marbot di salah satu masjid di Kelurahan Santiong bernama Ribut Fajar H yang sudah menjadi Yatim Piatu sejak lahir itu menjadi Polisi yang baru saja di Lantik oleh Kepala Polri Daerah Maluku Utara (Kapolda Malut) di halaman Sekolah Polisi Negara (SPN) bertempat di Sofifi pada Senin (2/3/2020).

Kisah, perjalanan hidup Ribut Fajar menjadi seorang Bintara Polri, penuh dengan tantangan, kenapa tidak, dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai pembersih masjid dan tidak memiliki kedua orang ini, kemudian dirinya pertama kali mengikuti tes akan tetapi ia jatuh di Psikologi dan tak menyerah dirinya melanjutkan untuk tes keduanya namun nasib belum beruntung dirinya kembali jatuh di tes kesehatan kedua, dan tidak mengubur kepercayaan dirinya dan tetap berusaha dan kali ketiga ini dirinya berhasil dan dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan di SPN Polda Malut,

“Saya mengikuti seleksi sebanyak tiga kali, seleksi pertama saya jatuh di tes psikologi, seleksi kedua di tes kesehatan kedua, yang ketiga baru saya berhasil menjadi anggota polri tanpa sedikitipun sepersen uang diminta kepada saya,” ungkap Fajar ditemani Kapolres Ternate Azhari Juanda.

Lanjut dia, walaupun dirinya sebagai yatim piatu akan tetapi ia tidak menyerah untuk berjuang dan perjuangkan seorang diri yang di tinggal kedua orang tuanya ketika masih bayi, kenapa tidak, ayahnya meninggal dunia semenjak ia berusia 7 bulan dalam kandungan ibunya, dan setelah dirinya di lahirkan oleh ibunya, tak lama kemudian sang ibu kembali menghadap illahi (meninggal dunia), dan dirinya di besarkan oleh seorang guru ngaji dan dirinya setiap hari bekerja sebagai pembersih masjid, hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Saya anak yatim piatu, bapak saya meninggal saat saya berumur 7 bulan dalam kandungan dan ibu saya meninggal setelah saya di lahirkan, namun saya tetap berjuang untuk menjadi salah satu pemuda untuk pengabdian diri kepada negara, dan saya mengikuti seleksi sebanyak 3 kali dan kali ini saya bisa menjawab impian saya menjadi seorang polisi, dan mungkin kedua orang tua saya juga ikut bangga atas kerja keras sayam ” singkat sedihnya.

Menurut dia, yang juga sehari-hari bekerja sebagai penjaga masjid di kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah itu mengatakan meski ia yatim piatu bukan menjadi halangan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Motivasi saya adalah ingin mengabdi kepada negara melalui Kepolisian Republik Indonesia dan ingin membanggakan kedua orang tua saya yang telah tiada, saya disini berdiri,  tanpa kedua orang tua, saya mampu melalui semua hujan badai selama 7 pendidikan di SPN Polda Malut,” Ujarnya berlinang air mata.

Kata dia, ia ingin membanggakan kedua orang tuanya yang sudah tenang di alam sana, walaupun orang tuanya sudah tiada tapi dirinya tetap berdiri tegar, dengan prinsip, ” meskipun orang tua saya telah tiada tapi Allah SWT, selalu melihat dan bersama saya. Dan itu terbayar pada hari ini,” katanya sambil nangis.

Sementara itu, terpisah Kapolres Ternate, AKBP Azhari Juanda kepada ketika di temui awak media mengatakan, bahwa, Ribut Fajar H bisa bergabung menjadi keluarga besar jajaran Polres Ternate. “Dengan hadirnya Fajar ini bisa membangkitkan semangat lain, bahwa menjadi anggota polri itu siapa saja bisa, Meski kerjanya hanya sebagai penjaga dimasjid, tekad dan kerja keras yang kuat dia bisa bergabung menjadi anggota Polri,” tutur Kapolres bersahaja itu.

Dirinya berpesan kepada Fajar tetaplah menjadi manusia yang baik, jangan terpengaruh terlena dengan hal-hal yang bersifat duniawi. “Menjadi polisi adalah rejeki yang harus di syukuri dan cara mensyukurinya adalah menjaga sikap, perilaku, sehingga bisa menjadi anggota polisi yang menjadi panutan untuk masyarakat,” harapnya. (savi)

Komentar