Puluhan Aktivis Peduli Lingkungan Gelar Peringatan Hari Air Sedunia

Tak Berkategori

TASIKMALAYA, (JKN) – Puluhan aktivis lingkungan hidup dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar peringatan Hari Air Sedunia, kegiatan itu dipusatkan di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (29/3) siang.

Dalam kegiatan itu disampaikan pernyataan, lingkungan hijau harus dipertahankan, hal itu sebagai upaya menyelamatkan tanah serapan yang kini sudah banyak terjadinya bencana tanah longsor dan reboisasi hutan.

“Kita bekerjasama dengan beberapa ketua adat, khususnya yang ada di Jabar. Mohon dukungannya atas kepedulian yang kami lakukan yang tujuannya tidak lain adalah mempertahankan lingkungan dari berbagai pencemaran yang terjadi,” kata Anton Sugiharto, salah satu aktivis perwakilan dari Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

Dikatakannya, terkait diirnya ikut serta dalam kegiatan peringatan Hari Air Sedunia, juga menyalurkan ilmunya yang dari sektor pertanian, kebetulan dia adalah salah satu lulusan sekolah pertanian di Kabupaten Cirebon.

“Ini bentuk kepedulian saya sebagai orang pertanian, saya lulusan tahun 1993 SPP-SPMA Kabupaten Cirebon, ya satu-satunya wakil dari Kabupaten Cirebon dan Kuningan,” tandasnya.

Dia juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, juga meminta dukungannya untuk menyelamatkan lingkungan di sekitar Gunung Ciremai dari kehancuran, akibat ulah beberapa kegiatan eksploitasi tambang pasir dan batu.

“Khususnya wil Mandirancan dan Pasawahan, harus diselamatkan yang notabene daerah itu sebagai penyuplai air bersih ke Kota/Kabupaten Cirebon dan sekitarnya,” tukasnya.

Masih menurut, Anton Sugiharto dirinya bersama aktivis lainnya, berencana melakukan aksi reboisasi dalam upaya menyelamatkan lingkungan, salah satunya hutan di kaki dan bukit Gunung Cirebonn yang dianggap satu-satunya modal penyediaan air dalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. (Redaktur)

Komentar