Prosesi Napak Tilas Bukti Sejarah Prabu Tawangalun

Berita Sidikkasus Co.Id

BANYUWANGI – Prosesi ” Napak Tilas” adalah bukti sejarah Prabu Tawangalun seperti biasa prosesi tersebut di gelar setiap tahun oleh masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Kabat. Kali ini Jalan Raya depan Labanasem Kecamatan Kabat Banyuwangi 01/02/2020 untuk sementara waktu mengalami kemacetan. Dikarenakan tepat di depan Kantor Desa Labanasem dijadikan Start pelepasan peserta “Napak Tilas” sejarah pahlawan Blambangan yang dikenal dengan sebutan “Prabu Tawangalun”.

Dari sumber informasi sejarah diceritakan bahwa Kerajaan Blambangan adalah Kerajaan Hindu terakhir di pilau Jawa. Yang kemudian salah satunya cukup melegenda adalah keberadaan “Kraton Macanputih” yang konon dibawah kepemimpinan “Prabu Tawangalun”. Dan kali ini jejak perjalanan perjuangan “Prabu Tawangalun” di “Napak Tilas” oleh warga 14 Kepala Desa se Kecamatan Kabat.

Penyelenggara kegiatan “Napak Tilas” kali ini adalah 14 Kepala Desa se Kecamatan Kabat. Dan didapuk selaku Ketua Panitia Kepala Desa Tambong (Agus Hermawan). Terlibat dalam kegiatan “Napak Tilas” diantaranya jajaran Forpimka, Polsek, Koramil, Korwilker Satdik Kabat, seluruh Kepala sekolah dan Guru se Kecamatan Kabat, para siswa-siswi dari semua tingkatan. Sekira pukul 07:00 Wib peserta dilepas oleh Camat Kabat (Susanto Wibowo, MM) diawali dengan kata sambutan.

“Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jalinan silaturrohim antara kita. Dengan kegiatan ini mudah mudahan ada satu sinergi kebersamaan. Disamping itu pemahaman terkait dengan sejarah Prabu Tawang alun tidak hilang di memori anak-anak kita sebagai penerus  bangsa Indonesia ini”, ujarnya.

Lanjut disampaikan bahwa Kecamatan Kabat merupakan bagian dari titik-titik perjalanan sejarah Kabupaten Banyuwangi. Di Kecamatan Kabat ini ada tempat-tempat bukti sejarah antara lain ada petilasan Prabu Tawang alun, Patih Gringsing, Ki Rempeg Jogopati, juga ada Ki Agung Wilis.

“Mudah mudahan ini jadi pemahaman bagi Anak anak kita generasi, sehingga tidak melupakan sejarah Kabupaten Banyuwangi”, kata Susanto Wibowo.

Dilanjut Ketua Panitia Penyelenggara yang notabene adalah Kepala Desa Tambong (Agus Hermawan). Dalam sambutan beliau menyampaikan kegiatan tersebut terselenggara murni atas kerja sama antara Kepala Desa se Kecamatan Kabat sebanyak 14 Kepala Desa. Beliau ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga dapat terlaksana kegiatan ini.

Pada sambutan kali keduanya di lokasi pusat acara tepatnya di sekitar “Petilasan Prabu Tawangalun”, yang terletak di Desa Gombolirang. Camat Santo menyampaikan terima kasih kepada seluruh Kepala Desa yang telah bekerjasama menyelenggarakan kegiatan “Napak Tilas Prabu Tawangalun”. Ucapan terima kasih pula Kepada Korwil Satkordik Kabat dan semua dewan guru yang telah melengkapi kemeriahan pelaksanaan kegiatan dengan menggelar berbagai macam perlombaan.

“Prestasi – prestasi yang diraih baik bidang pendidikan dan tata kelola pemerintahan semua itu berkat kerjasama, serta dukungan dari semua pihak dan sinergi yang kuat kita bangun bersama – sama sehingga mampu meningkatkan prekonomian masyarakat. Prabu Tawangalun merupakan bagian sejarah pernting bagi perkembangan dan kemajuan Banyuwangi sekarang. Mudah-mudahan kedepan Banyuwangi mampu melampoi kejayaan Blambangan di masa Prabu Tawangalun”, tuturnya.

Kemudian Camat Santo berharap kepada panitia dan seluruh masyarakat untuk nguri-uri situs-situs peninggalan sejarah yang ada di Kecamatan Kabat. Kegiatan ke depan agar ditambah materi tidak hanya mewarnai tapi diadakan lomba cerita tentang sejarah perjuangan Prabu Tawangalun. Supaya generasi muda bisa menauladani dan terinspirasi dalam jiwa dan pemikirannya terbentuk energi positif,” pungkasnya (Heri).

Komentar