Perusda Hanya Layani Tiga Titik, Sampah Yang Tertumpuk Ditempat Lain Bukan Tanggungjawabnya

Ketgam. Suasana tumpukan sampah di samping gedung semen komplek Kehutanan Lama, Bintuni Timur.

 

Berita Sidikkasus.co.id

BINTUNI – Menanggapi adanya tumpukan sampah yang berserakan di sekitar, jalan kehutanan lama, Kelurahan Bintuni Timur tepatnya di samping salah satu gudang semen, pembuangan sampah terlihat jelas di jalan lintasan menuju pasar sentral Bintuni.

Direktur Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri (BMM) Max Samaduda,
menyampaikan bahwa tumpukan sampah yang seperti diberitakan sebelumnya bukan termasuk dalam titik pelayanan sampah yang sudah ditetapkan oleh pihak Perusda BMM, sedangkan titik pelayanan yang sudah ditetapkan berada di area GOR Kampung lama, Pasar Sentral Bintuni, dan di area Gaya Baru, Distrik Bintuni, saat di hubungi via telepon , Jumat (11/6/21)

“Tapi kalau ada tumpukan sampah di situ, itu sampah milik toko, yang sebenarnya mereka punya tanggung jawab karena itukan sampah-sampah bekas bangunan, dan itu bukan titik pelayanan kita” terangnya.

Disampaikan Max Samaduda, pihaknya ingin menghimbau bagi semua pemilik usaha toko maupun swasta agar jangan membuang sampah sembarangan, Perusda akan melayani sampah organik dan non organik yang masyarakat kumpulkan di titik – titik yang telah disiapkan.

“Jadi mereka punya tanggung jawab sendiri untuk pakai truk angkat di titik-titik yang telah disiapkan, itukan sampah sisa-sisa bangunan yang ada di situ” ucapnya.

Lanjut Dirut BMM , petugas pelayanan pembersihan sampah di lakukan setiap hari , jam kerja selama 7 jam kecuali di hari Minggu. Dan perlu diketahui produksi sampah yang dihasilkan baik sampah organik dan non organik dalam setiap harinya mencapai 2 hingga 3 Ton per – hari.

Max menambahkan, sejauh ini terkait dengan penanganan pelayanan sampah pihaknya belum memiliki kendala yang berarti, hanya saja truk-truk pengangkut sampah yang dimiliki saat ini sebenarnya sudah tidak layak pakai, sehingga ini menjadi perhatian.

“Sehingga kita punya pelayanan ini agak sedikit terganggu di situ, tapi kita punya kewajiban, kecuali hari Minggu, karena setiap hari kita akan mengecek di titik-titik lokasi pelayanan harus bersih, kita juga menggunakan sistem dor too dor, jadi kalau ada informasi dari masyarakat mengenai sampah seperti itu, itu tidak betul, itu urusan pemilik toko bukan urusan Perusda, dan masyarakat harus bisa membedakan” jelasnya.

“Max Samaduda juga mengajak kepada seluruh masyarakat Bintuni, agar sama-sama menjaga kebersihan sekitar dan buanglah sampah di titik-titik lokasi yang telah disediakan” tutup max.

Foto. Hasyim Suneth,SH ketika di konfirmasi awak media, Jumat (11/06/2021)

Untuk memastikan informasi yang sudah beredar di media massa juga media sosial ketika di konfirmasi , Pemilik gudang semen, Hasyim Suneth, SH membantah sampah yang bertumpuk Komplek Kehutanan Lama itu bukan miliknya.

” Itu sampah bukan dari kita , kita punya sampah sering kita bakar disitu, banyak sampah yang sudah di tampung oleh masyarakat, saya juga tidak tahu masyarakat yang mana sehingga tumpukan sampah itu menimbulkan bau busuk. Kalau sampah kami, langsung di bakar dan kami sering membersihkannya.Sekarang kami sudah capek untuk bersihkan itu sampah maka terjadi penumpukan sampah di situ,” ucap Hasyim.

Di kutip dari salah satu media, Direktur Tikar Institu Papua , Sabda Nawarisa , meminta pemerintah kabupaten Teluk Bintuni melalui perusahaan daerah ( perusda) memikirkan solusi mengenai sampah organik dan non organik yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.

” Sampah berserakan di mana-mana , bukan hanya berada pada akses menuju pasar sentarl tetapi juga berada di area pemukiman warga, ” sebut Nawarisa. (Ser)

Komentar