Menteri Pertanian, Jadikan Banyuwangi Sebagai Kota Produsen Bawang Putih

Tak Berkategori

BANYUWANGI, JKN – Jumat, 23/3/2018.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa di Kabupaten Banyuwangi ini akan menjadi sumber penghasilan Produsen bawang putih, sehingga Indonesia tidak usah repot-repot Impor Bawang Putih lagi. 

Di Desa Tamansari Kecamatan Licin terdapat panen bawang putih yang lebih bagus bila di bandingkan di daerah daerah lain, Bupati Abdulah Aswar Anas saat menerangkan pada awak media bahwa di lokasi ada lahan yang Produktif, ini memang sangat bagus bila di tanam melijo seperti bawang putih akan sangat subur dan cocok tanam bagi para petani di sini, tandasnya.

Sejauh ini mulai di kembangkan di Banyuwangi lahan bawang putih seluas 116 hektar(Ha) yang ada di Desa Tamansari pada bulan November 2017. Akan bekerja sama dengan pengusaha swasta menggarap lahan 145 hektar(Ha).

Secara proritas Produktifitasnya cukup tinggi yaitu sampai 15 ton per hektar. Dalam pertahunnya bisa menghasilkan mencapai 4000 ton bawang putih basah.

Cara ini bisa menjadi contoh untuk pemanfaatan lahan HGU jadi produktif.
Ini saya sampaikan juga ke Menteri Pertanian tinggal cek HGU yang tak produktif di beberapa daerah.

Semoga Pemerintah yang ada di Banyuwangi bisa menjadi contoh dan mengantisipasi para pengusaha sehingga dapat berkolaborasi atau bekerja sama dengan para petani yang tahu manfaat cara cocok tanam dalam bertani.
Salah satunya Banyuwangi cukup dikenal sebagai pemula mendapat suatu keuntungan dengan dibukanya ladang Pertanian bawang putih.

Di perlukan untuk penyerapan tenaga kerja kurang lebih mencapai 1000 orang,imbunya.
Target swasembada bawang putih hanya di butuhkan 60.000 hektar(Ha) itu hanya bisa di kerjakan di Banyuwangi.
Kata Pak Andi untuk bawang merah tahun 2014 hanya import mencapai 72 ton dan saat inipun Indonesia bisa mengexport 6 Negara.

Harapan kedepannya yaitu Menteri Pertanian memberikan sebuah bantuan berupa kendaraan Traktor 8 unit roda 4 dan 20 unit roda 2. (Edi)

Komentar