Memasuki Masa Prapaskah KBG Santo Thomas Berbagi Kasih.

Berita sidikkasus.co.id

Kepri, Batam – Dalam rangka memasuki Masa Prapaskah, Komunitas Basis Gereja (KBG) Santo Thomas Paroki Santo Petrus Lubuk Baja menggelar Aksi Nyata Peduli Kasih terhadap warga kurang mampu Keluarga pasangan suami istri Yakobus Lesu (37) dengan Veronica Uba (28) yang berdomisili di Bukit Vila No.117 RT.03/RW.06 Kelurahan Kampung Seraya Kecamatan Batu Ampar Kota Batam pada hari Kamis (27/2/20) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kegiatan bhakti sosial tersebut turut didamping oleh Pastor Pembantu Paroki Santo Petrus Lubuk Baja RD. Philipus Seran, Pr. dan dihadiri oleh Suster Biarawati Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) Sr. M. Gisela Manullang, FSE., Sr. M. Janette Ginting, FSE., Ibu Friska (Siska) selaku Pemerhati Anak dan Perempuan, Ketua KBG Santo Thomas Maksun P. Sitanggang, Penasehat KBG Ibu Seraphine, Ibu Bernadetha, Bapak Tri Haryanto (Fasilitator) beserta anggota KBG Santo Thomas sebanyak 5 orang.

Atas dasar peduli kemanusiaan dan dengan rasa prihatin KBG Santo Thomas ini melakukan Aksi Nyata dengan memberikan beberapa bahan perlengkapan rumah tangga berupa pakaian beserta sembako seperti beras, gula, indomie, telur, sabun, susu, makanan ringan, buah dan beberapa bahan perlengkapan rumah tangga lainnya.

Ketua KBG Santo Thomas Bapak Maksun P. Sitanggang menyampaikan sambutannya dengan memberikan semangat kepada keluarga pasutri ini agar tetap kuat dan tabah dalam menjalani kehidupan sehari-hari walau kondisi finansial masih sangat minim.

“Kami dari KBG Santo Thomas turut prihatin atas kehidupan keluarga Bapak yang masih sangat sederhana ini dan kami juga turut merasakan atas apa yang Bapak rasakan, oleh sebab itu kami datang membawa beberapa perlengkapan rumah tangga dan juga beberapa jenis sembako yang mungkin dapat membantu untuk meringankan sedikit beban keluarga Bapak dan Ibu”, ujar Maksun P. Sitanggang.

“Mohon diterima dengan ikhlas, janganlah menilai dari angka atau jumlah yang kami berikan, tapi lihatlah ketulusan hati kami seluruh Keluarga KBG Santo Thomas yang dengan tulus memberikan nya dengan niat membantu keluarga Bapak Yakob”, lanjut Ketua KBG Santo Thomas yang juga salah seorang Fasilitator di Gereja Paroki Santo Petrus ini.

Pada kesempatan yang sama Bapak Tri Haryanto selaku Penasehat KBG Santo Thomas juga turut memberikan semangat kepada Keluarga Bapak Yakob yang memiliki 5 (lima) orang anak ini dan tinggal di tempat yang sangat memprihatinkan dan terlihat extrim dengan berada di ketinggian bukit.

“Bapak harus tetap kuat dan semangat bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga bapak dan harus memperhatikan pendidikan anak-anak bapak dengan memasukkan mereka ke dunia pendidikan berdasarkan usia yang sudah mencukupi”, ujar Tri Haryanto yang sebelumnya berprofesi sebagai tenaga pendidik ini.

Ibu Bernadetha Selaku Penasehat KBG Santo Thomas ini juga menambahkan dan berharap dengan adanya bantuan yang diberikan tersebut dapat meringankan sedikit beban keluarga Bapak Yakob yang sehari-hari beraktifitas sebagai cleaning servis di pasar Avava Jodoh dengan berpenghasilan Rp.65.000,- (enam puluh lima ribu rupiah) per harinya.

“Semoga dengan bantuan yang kami serahkan hari ini dapat membantu meringankan sedikit beban Bapak dan keluarga, yang penting tetap bersyukur dan berusaha agar dapat menghidupi keluarga dan anak-anak”, ujar Bernadetha mantan Ketua KBG Santo Thomas ini.

Rombongan KBG Santo Thomas bersama awak media sidikkasus.co.id berjalan kaki dengan membawa barang-barang bawaannya untuk menuju rumah keluarga ini melalui jalan setapak yang tidak dapat dilalui kendaraan baik sepeda motor bahkan sepeda sekalipun tidak dapat melaluinya.

Usai menerima bantuan dari KBG Santo Thomas, Bapak Yakob mengucapkan terimakasih kepada seluruh rombongan yang datang mengunjungi rumahnya dengan membawa beberapa bantuan.

“Saya sangat berterimakasih terutama kepada Pastor yang sudah mendoakan keluarga kami dengan memberikan berkat, secara khusus kepada KBG Santo Thomas yang sudah memberikan bantuan kepada keluarga kami”, ujar Yakob yang berasal dari Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

“Kami tidak dapat membalas segala kebaikan Bapak Ibu sekalian, biarlah Tuhan yang membalasnya dengan memberikan rejeki kepada saudara/saudari saya yang telah memperhatikan kehidupan keluarga kami”, tutup Yakob sembari menyalami para tamunya yang hendak pulang.

Berdasarkan pantauan awak media ini, perhatian dan kepedulian pihak pemerintah sangat diharapkan kepada keluarga ini terutama Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Dimana berdasarkan pengakuan Bapak Yakob ini keluarga mereka belum memiliki kartu BPJS atau KIS yang dari pemerintah dan anak mereka juga tidak lagi bersekolah, sementara anak pertamanya sudah berusia 10 tahun dan sudah tidak bersekolah lagi. (Jonrius Sinurat)

Komentar