Kepsek SDN Lengkong Wetan 1 Bantah Sulit Ditemui Awak Media

Tak Berkategori

MAJALENGKA (JKN) – Adanya informasi tudingan terhadap salah seorang Kepala SDN Lengkong Wetan 1 yang diduga menghindari wartawan, dibantah dengan tegas oleh Kepala Sekolah SDN Lengkong Wetan 1, Nunung Yunaningsih SPd saat ditemui di kantor sekolahnya, Sabtu (21/4).

Dirinya menjelaskan, informasi itu tidak benar, dia sendiri minta jika dirinya saat itu tidak bisa menemui awak media karena waktu itu dirinya sedang konsentrasi mengikuti kegiatan dari Disdik perihal sosialisasi Barang Milik Daerah (BMD) di daerah Palasah.

“Perlu saya tegaskan, saya selaku kepala sekolah tidak menghindari awak media dari manapun, karena media itu mitra,” tegas Nunung.

Sementara permasalahan itu, ditanggapi juga oleh Kepala Dinas Pendidikan Majalengka melalui Kabid Sekolah Dasar (SD), Durohim, MPd saat ditemui JKN di ruang kerjanya belum lama ini.

Dia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas terhadap kepala sekolah, dan guru yang jarang hadir saat proses belajar mengajar. Dia mengatakan, dalam rangka kontrol sosial, dia mempersilkahkan tupoksi media melakukan konfirmasi kepada siapapun terkait kepala sekolah SD ataupun para guru yang dianggap bandel.

“Kami selaku atas nama pimpinan, akan menegurnya secara tegas baik secara lisan maupun tertulis sesuai aturan. Tapi begini, karena itu lembaga hirarki tentunya ada etika yang harus dipakai sesuai struktur, menurut saya wajar kalau memang tidak bertemu karena itu sifatnya normatif,” jelasnya.

Kecuali, kata dia awak media sudah ada janji dengan kepala sekolah atau guru sekolah, lalu kemudian yang bersangkutan menghindar. Hal itu, akan menjadi perhatian pihaknya secara serius.

“Kalau seandainya ada kepala sekolah atau guru melakukan fungsinya di luar aturan, kalau memang keluar tidak ada tujuan, kita akan panggil. Kenapa tidak pernah masuk, kami akan menindak tegas,” ungkapnya.

Dinas Pendidikan (Disdik), kata dia di dalamnya ada piranti organisasi, di bawahnya ada UPTD sebagai pembina edukasi, ada pengawas dan komite sekolah. Pihaknya sangat paradok dan ironis manakala ada beberapa kepala sekolah yang tidak berbasis kinerja.

“Mengajar merupakan tugas utama seorang guru, bukan bersenang-senang dengan meninggalkan kewajiban mereka sebagai pendidik, begitu pun kepala sekolah harus aktif mengkoordinir dan mengawasi jalannya pendidikan di sekolah,” ujarnya.

Apalagi, kata dia saat ini Presiden Joko Widodo mencanangkan program kerja, kerja dan kerja. Begitupun, lanjutnya Dinas Pendidikan Majalengka saat ini terus berupaya memberbaiki mutu pendidikan di jenjang sekolah dasar, maupun menengah.

“Tentunya dengan cara meningkatkan kinerja tenaga pendidik,” pungkasnya. (Yana)

Komentar