Jenazah Pasien Rumah Sakit Kasih Bunda Jaya di Pulangkan Menggunakan Ambulance Polres Melawi

Poto. Ambulance Polres Melawi

 

Berita Jejakkasusnews.co.id

MELAWI. Seorang ibu, janda dengan 4 orang anak…bernama Rahma..yang usianya cukup tua dan sakit sakitan beberapa bulan terahir ini, dengan kondisi demikian karena sudah cukup banyak biaya berobatnya, salah satu dari dua anaknya yang tinggal serumah di desa Nusa Pandau Kec, Nanga pinoh berniat mendaptar BPJS, tanpa disadari dan diketahui sebelumnya, ternyata ibu Rahma dan kedua anaknya yang masih dalam satu kartu KK sudah terdaftar sebagai peserta BPJS-KIS, yang juga tidak diketahui oleh perangkat Desa setempat.

Dengun berbekal kartu peserta BPJS. Maka anak-anaknya bergegas untuk mengobatkan ibunya ke rumah sakit.

Hari rabu 28 september 2019, ibu Rahma di bawa ke rumah sakit Kasih Bunda Jaya KBJ Nanga pinoh dengan fasilitas BPJS, kelas 3, dan dirawat di ruang rawat inap kamar Kasih 3…yang ditemani oleh ketiga anaknya dan satu orang cucunya, dihari berikutnya dari pihak rumah sakit menyarankan rujuk kerumah sakit umum Sintang, karena menurut anak anaknya ibunya semakin keritis dan mungkin di bawa pergi lebih jauh lagi memohon agar ibunya tetap dirawat di Rumah sakit KBJ.

Medengar pendapat tersebut pihak rumah sakit mengatakan kalo jatah berobatnya menggunakan BPJS sudah habis, maka kalo gak dirujuk dikenakan biaya umum, dengan ketidak tahuanya dengan prosedur dan aturanya maka anak anaknya memilih ibunya di bawa pulang ke Nusa Pandau walau melihat kondisi ibunya semakin memburuk mengingat untuk berobat tanpa BPJS masih menunggu biaya.

Dengan segala keterbatasan pengetahuan keluarganya tentang prosedur BPJS dan rumah sakit, anak anaknya memilih membawa pulang ibu dengan meminta fasilitas Ambulance rumah sakit, berhubung Ambulance KBJ, sedang di gunakan oleh pasien lain maka ķe esokan harinya Jum’at 30 september entah dengan pertimbangan apa, ibu Rahma dengan Ambulance KBJ, sementara di antar kerumah salah satu anaknya yang tinggal di komplek perumahan BTN. Selama inda, tepatnya di belakang RSUD. Melawi yang katanya besoknya hari sabtu akan di antar ke Rumahnya di desa Nusa pandau dengan menggunakan Ambulance KBJ, namun ternyata Alloh berkehendak lain sabtu dini hari 31 Agustus Ibu Rahma meninggal dunia.

Setelah agak tenang anak anaknya seusai menyaksikan kematian ibunya bergegas menghubungi pihak rumah sakit KBJ, yang katanya akan antar ibunya ke rumah kediamanya dan menyampaikan bahwa ibu telah meninggal dunia, namun menorehkan kekecewaan bagi anak anak almarhumah karena Ambulance KBJ tidak bisa antar jenazah ibunya ke Nusa Pandau, dengan segala kekecewaanya salah satu anak tetap hubungi lewat hp untuk membantu mencarikan Ambulan dari rumah sakit yang lain di Nanga pinoh, namun justru kekecewaan lagi lagi yang di perolehnya karena mendengar jawaban Ambulance yang lain sedang di pakai oleh pasien yang lain bahkan katanya Ambulance RSUD pun juga tidak bisa.

Di pagi itu Sabu 31 Agustus, di tempat meninggalnya Ibu Rahma sudah mulai banyak tetangga dan kerabat yang dekat, di antaranya adalah Bpk.Sugianto adi, seorang aktivis laskar anti korupsi indonesia DPC.Kabupaten Melawi, tidak tega melihat kondisi tersebut setelah medengar pejelasan dari salah satu anaknya dan berpikir ini adalah sebuah ketidak adilan.

Keresahan keluarga pagi itu semakin menjadi karena tak ada satupun Ambulance yang bisa di gunakan untuk membawa jenazah ibunya, akhirnya salah satu anak tertua yang ada di tempat itu menghubungi salah satu temanya yang memiliki mobil Hilux bak terbuka yang biasanya untuk angkutan barang untuk dimintai bantuanya guna membawa jenazah ibu pulang ke Nusa pandau,

Mobil Bak Terbuka rencana mengangkut jenazah

Sugianto Adi menyaksikan sebuah ketidak adilan, langsung bergegas untuk berusaha mencari Ambulabnce dan melarang keluarganya untuk membawa jenazah ibunya dengan menggunakan mobil bak angkutan barang yang sudah datang stanby untuk membawa jenazah tersebut.

Sugianto, kemudian tanpa klalifikasi tentang hal tersebut langsung dengan selularnya menghubungi salah satu anggota polisi polres melawi meminta petunjuk, selanjutnya menghubungi Kasat Lantas Melawi untuk mohon bantuan membawa jenazah tersebut dengan menggunakan Ambulance Polres Melawi.

“Saya apresiasi dengan kesigapan Kasat Lantas Melawi khususnya Polres Melawi umumnya, begitu saya mintai bantuan dengan sedikit masalah dengan terlantarnya jenazah tersebut, beliau langsung perintahkan salah satu anak buahnya untuk siapkan Ambulance polres Melawi untuk membawa jenazah ke rumah duka, 30 menit kemudian jam 8.42 Ambulance sudah datang dan siap meluncur ke rumah duka” terangnya ketika dikonfirmasi 31/8

“Saya tidak akan mengatakan siapa yang bersalah, biar publik yang menilainya, saya hanya berharap ini adalah yang pertama dan yang terakhir, saya berharap kepada warga masyarakat yang lain jika mengalami kejadian yang sama untuk tidak takut untuk berkoordinasi kepada orang yang lebih paham dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang, demikian juga saya berharap kepada semua rumah sakit untuk lebih tanggap dengan masalah serupa baik untuk pasien BPJS maupun umum” tegasnya.

Iya juga berharap kepada semua pihak terutama yang berkenaan dengan pengguna BPJS-KIS. untuk tidak lagi terjadi seperti yang di alami oleh Almarhumah ibu Ramah dan kedua anaknya yang sebagai pengguna BPJS-KIS tetapi tidak tahu bahwa dirinya penerima dan pengguna BPJS tetsebut, itukan salah satuhal yang tidak masuk Akal pungkasnya. (Jumain/Sofyan M)

Komentar