Desa Patoman Dikukuhkan Sebagai Desa Bhinneka Tunggal Ika, Ini Harapannya

Tak Berkategori

BANYUWANGI, JKN – Beragamnya suku serta pemeluk agama di Desa Patoman, membuat desa tersebut dikukuhkan sebagai Desa Kebangsaan Bhineka Tunggal Ika oleh Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK).

Pengukuhan yang dilakukan pada Selasa (17/4/18) sekitar pukul 08.30 WIB ini dipusatkan di Dusun Patoman. Bahkan agenda yang merupakan baru pertama terjadi ini juga telah disetujui Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Menurut Kapolsek Rogojampi, Kompol Suharyono, pengukuhan itu cukup beralasan karena di Desa Patoman hidup berbagai suku dan agama dengan tentram dan damai.

“Kerukunan umat beragama dan suku dalam kehidupan sehari-hari terjalin dengan baik. Di sana ada agama Islam, Hindu, Budha, dan Kristen. Sementara suku yang ada, Bali, Jawa, Madura dan suku asli Using,” ungkap Kompol Suharyono.

Hadir dalam acara pengukuhan di antaranya Misrawi selaku Ketua FPK, anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Made Swastika, SE, H Moh Yamin selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi, Drs. Wiyono, SH MH, Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Camat Blimbingsari Abdul Latif, SSos, Wakapolsek Rogojampi AKP H Slamet Purwanto SH, Kades Patoman Drs Suwito, para kepala dusun dan tamu undangan dari berbagai agama dan suku.

Dalam kesempatan tersebut, Camat Blimbingsari, Abdul Latif menyambut gembira pengukuhan Desa Patoman sebagai Desa Bhinneka Tunggal Ika. “Sebagai camat wilayah, tentu saya menyambut gembira dan bersyukur denfan pengukuhan ini. Karena dengan pengukuhan ini menjadikan Desa Patoman sebagai contoh perekat kehidupan bermasyarakat, beragama, ber bangsa dan bernegara,” lontarnya.  ( Ted )

Komentar