Cinta Terlarang Berujung Petaka, Terkena Sabetan Arit, ‘SDY’ Harus Dilarikan ke RS Bhayangkara

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Peristiwa penganiayaan terjadi di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Selasa ( 13/10 ) sekira pukul 09.30 wib.

Adalah inisial ‘SDY’ ( 48 ) warga Dusun Krajan desa Tukum Kecamatan Tekung, dibantai oleh inisial ‘SMN’ ( 32 ) warga Dusun Ledok Pati Desa kedungmoro Kecamatan kunir.

SMN nekat melakukan penganiayaan itu, lantaran cemburu dengan SDY, yang saat itu dipergoki di dalam kamarnya sedang berduaan dengan istrinya.

Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) eks lokalisasi di desa Kabuaran, kecamatan Kunir.

“Saat itu, pelaku pulang dari merumput. Yang pasti, kalau pulang merumput pasti membawa arit. Karena mengetahui istrinya bersama dengan pria lain di dalam kamar, lalu tanpa banyak tanya, pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur, kepada sejumlah wartawan.

Masykur menjelaskan, bahwa kejadian itu sifatnya spontan, “tidak berencana, yang mana situasi saat itu emosi sesaat, sehingga penganiayaan terhadap korban terjadi”, jelasnya.

Lebih jauh Masykur mengungkapkan, bahwa pelaku tidak mengetahui secara pasti, kalau istrinya itu bersetubuh atau tidak. Namun, kata Masykur, pelaku memergoki istrinya dalam kondisi bugil di dalam kamar bersama laki laki lain”, ungkapnya.

Saat itu, lanjut Masykur, korban cuman berusaha menghindar, “Korban tidak bawa apa – apa, ya cuman menghindar”, jelasnya.

Masykur menyampaikan, kalau Pelakunya sudah tertangkap. “Pelaku kita tangkap di balai desa Kedungmoro”, katanya.

“Guna mempertanggung jawabkan perbuatanya, pelaku di bawa ke Mapolres Lumajang, guna pemeriksaan lebih lanjut”, terangnya.

Untuk korban, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami beberapa luka bacok di tubuhnya termasuk jari kelingking dan jari manis putus akibat menangkis hunjaman Sajam pelaku.

“Korban sedang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang guna menjalani perawatan medis,” terang AKP Masykur. ( Riaman ).

Reporter : Biro Lumajang.

Komentar