Belajar Dari Sosok Tatang Suheryadin Pencinta Yatim Piatu 

Tak Berkategori

SURABAYA, (JKN) – Dalam Kitab Suci Al-Quran sebanyak 23 kali disebutkan kata ‘yatim’ dan penggunaan kata-kata yatim itu merujuk kepada kekurangan dan kepapaan. Artinya mereka yang berada dalam golongan yatim (anak yatim) memerlukan perhatian dan pembelaan serta tanggung jawab dari kita semua / masyarakat agar mereka bisa belajar dengan tenang, hidup layak dan bisa bergembira seperti anak-anak lain yang mempunyai ayah atau ibu.

Mencintai anak yatim suatu keharusan dan tidak banyak orang yang peduli terhadap anak yatim walaupun punya harta yang berlimpah namun panggilan hati yang paling utama.  Inilah yang selalu dilakukan oleh Tatang Suheryadin.

Tatang yang keseharianya bertugas sebagai Kepala Bidang Pendaratan dan Izin Masuk Imigrasi Bandara Juanda di lingkungan Kanim Kelas I Khusus Surabaya ini, mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan keimigrasian terhadap setiap orang yang keluar atau masuk di wilayah Indonesia. Walaupun tantangan tugas kerja semakin berat dan kompleksitas permasalahanpun semakin beragam, tapi kecintaan dan kepedulianya terhadap anak yatim tetap begitu tinggi.

Acara yang digelar sederhana namun meriah tersebut, dihelat di Panti Asuhan Yatim Piatu “AULIYAA” Jl.Auliya Ngingas Selatan Baru No.9 Waru Sidoarjo. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yaitu surat Ar-rahman dan surat Al-waqiah, Tatang Suheryadin, S.H.,M.Si didampingi istri Ibu Winda Lesmanawaty hadir bersama para anggota petugas Imigrasi Bandara Juanda, menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu ( 35 orang Putra dan 15 orang Putri).

Tatang menuturkan, pada hakekatnya mencintai anak yatim mempunyai makna yang sangat penting, disamping panggilan jiwa, juga sebagai ungkapan rasa syukur, acara rutin ini juga sebagai cara untuk meningkatkan tali silaturahmi dia dan anggotanya kepada para anak-anak yatim piatu. Serta merupakan cermin dari tekad dan semangat petugas Imigrasi Bandara Juanda guna senantiasa memberikan Pelayanan yang kian Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif, sesuai dengan jargon yakni “PASTI”.

“Berkenaan dengan ayat-ayat tentang anak yatim di dalam Al-Qur’an tersebut, ada 3 hal penting yang selalu menjadi motivasi saya yaitu ihsan (berbuat baik) kepada anak yatim, hak-hak anak yatim, dan harta anak yatim,” ungkap mantan Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian (Kasi Lantaskim) Kanim Kelas I Jakarta Pusat ini.

Sementara itu, Pengasuh selaku Ketua Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu”AULIYAA” Bapak H.Dimas Sukiran, S.Ag, MM menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Imigrasi Bandara Juanda khususnya Bapak Tatang Suheryadin dan keluarga, yang sudah peduli terhadap anak-anak panti asuhan “AULIYAA. Bantuan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami.

“Kami hanya bisa berdoa semoga bapak Tatang diberikan kesehatan, kemudahan rejeki dan bisa terus berbuat baik bagi masyarakat, terutama anak yatim piatu,” tutupnya. (tim)

Komentar